Evaluasi Pembelajaran 2
(Buku Intan Pariwara Hal: 20-22)
(Buku Intan Pariwara Hal: 20-22)
A. Pilihlah
jawaban yang tepat!
1. Perhatikan
pernyataan berikut!
“Ideologi merupakan
filsafat yang berisi serangkaian nilai atau sistem dasar yang menyeluruh dan
mendalam yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai wawasan.”
Pernyataan
di atas merupakan pengertian ideologi menurut pakar polotik yang bernama . . .
a. Frans
Magins Suseno
b. M.
Sastrapratedja
c. Dr.
Hafidh Shaleh
d. Notonagoro
e.
Dr. Alfian
2. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila mempunyai dua kedudukan sekaligus.
Kedudukan tersebut yaitu sebagai . . .
a. Dasar
negara dan falsafah hidup
b.
Dasar negara dan ideologi nasional
c. Ideologi
dan landasan konstitusional
d. Falsafah
hidup dan pemersatu bangsa
e. Ideologi
nasional dan pemersatu bangsa
3. Pancasila
sebagai ideologi nasional bersifat integralistik. Maksud pernyataan tersebut
adalah . . .
a.
Paham tentang hakikat
negara yang dilandasi konsep kehidupan bernegara
b. Paham
yang memuat cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Ideologi
yang menjadi pedoman dalam menentukan tata pemerintahan Indonesia
d. Paham
yang menjadi dasar, pandangan, atau landasan bagi sistem kenegaraan.
e. Ideologi
yang dianut dan menjadi milik bangsa Indonesia secara utuh
4. Pancasila
dapat berguna bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara terutama dalam
pembangunan karena Pancasila . . .
a. Menjaga
proses integrasi nasional
b. Menjadi
pokok fundamental normatif
c. Memberikan
motivasi untuk bertindak
d.
Memberikan arah dan tujuan
yang pasti
e. Menjadi
penggerak dan pemersatu bangsa
5. Pancasila
dapat menerima kebudayaan dari luar yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila. Hal ini menunjukkan Pancasila sebagai ideologi . . .
a. Nasional
b. Tertutup
c. Modern
d.
Terbuka
e. Bangsa
6. Perhatikan
tabel berikut!
No.
|
X
|
Y
|
1)
|
Tidak mengakui
adanya keanekaragaman
|
Berupa
tuntutan-tuntutan konkret
|
2)
|
Tidak
diciptakan oleh negara
|
Merupakan
hasil musyawarah dan konsensus
|
3)
|
Tidak bersifat
kaku
|
Bersifat
mutlak, nyata, keras, dan total
|
Ciri-ciri ideologi terbuka ditunjukkan oleh
kombinasi . . .
a. X1),
X2), dan Y1)
b. X1),
X3), dan Y1)
c.
X2), X3), dan Y2)
d. X2),
Y1), dan Y3)
e. X3),
Y2), dan Y3)
7. Salah
satu ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah menghargai kebersamaan.
Ciri tersebut ditunjukkkan oleh sila . . .
a. Pertama
b.
Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
8. Perhatikan
pernyataan berikut!
1) Tidak
menunjukkan kejelekan bangsa Indonesia
2) Tidak
merusak stabilitas nasional yang dinamis
3) Tidak
memasukkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila
4) Tidak
memaksakan kehendak pribadi atau golongan
5) Tidak
melanggar peraturan perundang-undangan
Batasan keterbukaaan
ideologi Pancasila yang tidak boleh dilanggar ditunjukkan oleh pernyataan nomor
. . .
a. 1),
2), dan 3)
b. 1),
3), dan 4)
c.
2), 3), dan 4)
d. 2),
3), dan 5)
e. 3),
4), dan 5)
9. Sebagai
ideologi terbuka Pancasila mengandung dimensi fleksibilitas yaitu . . .
a.
Memiliki keluwesan tanpa
menghilangkan nilai dasarnya
b. Meyakini
kebenarannya yang bersumber dari sosio kultural masyarakat
c. Menjadi
nilai-nilai yang bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya
d. Merupakan
proses kristalisasi nilai yang bersumber dari sosio budaya setempat
e. Memberi
harapan masa depan yang lebih baik dalam praktik kehidupan sehari-hari
10. Nilai
dasar merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal. Nilai
dasar yang terkandung Pancasila sila keempat adalah . . .
a. Sosialitas
b. Humanitas
c. Religiusitas
d. Soverenitas
e.
Nasionalitas
11. Pancasila
sebagai ideologi terbuka berarti fleksibel. Akan tetapi, ideologi Pancasila
hanya dapat menerima perubahan pada nilai . . .
a.
Instrumental dan praksis
b. Instrumental
dan dasar
c. Budaya
dan praksis
d. Praksis
dan dasar
e. Dasar
dan budaya
12. Salah
satu ideologi yang berkembang di dunia adalah liberalisme. Tujuan pembentukan
sebuah negara menurut ideologi liberalisme adalah . . .
a. Menjaga
keamanan dan kesejahteraan warga negara
b.
Menjamin kebebasan dan
kepentingan warga negara
c. Melindungi
warga negara dari ancaman negara lain
d. Mempersatukan
tujuan dan cita-cita suatu bangsa
e. Menaungi
dan mempersatukan suatu suku bangsa
13. Perbedaan
antara ideologi Pancasila dan libera;isme berkaitan dengan politik hukum
ditunjukkan oleh pilihan jawaban . . .
Liberalisme
|
Pancasila
|
|
a.
|
Hukum untuk melanggengkan kekuasaan
|
Hukum untuk melindungi individu
|
b.
|
Hukum dan politik mementingkan
individu
|
Hukum dan politik milik kelompok
penguasa
|
c.
|
Politik menjadi permainan penguasa
|
Politik menjadi kepentingan bersama
|
d.
|
Hukum untuk melindungi
individu
|
Hukum untuk menjunjung
tinggi keadilan
|
e.
|
Politik dan hukum untuk melindungi
penguasa
|
Politik dan hukum menjadi hak
masyarakat
|
14. Ideologi
marxisme-leninisme, komunisme, dan sosialisme memiliki persamaan pemikiran.
Akar pemikiran ketiga ideologi tersebut yaitu . . .
a. Pelaksanaan
sistem demokrasi
b. Penghapusan
hak-hak milik pribadi
c. Pemerataaan
pembangunan wilayah
d. Pembagian
hasil produksi secara adil
e.
Penguasaan kaum kapitalis
atas buruh
15. Perhatikan
pernyataan berikut!
“Sikap nasionalisme
yang berlebihan atau ideologi yang ekstrem dan menganjurkan pemerintahan
otoriter.”
Ideologi
yang dimaksud pernyataan di atas adalah . . .
a.
Fasisme
b. Liberalisme
c. Sosialisme
d. Komunisme
e.
Chauvinisme
B. Kerjakan
soal-soal berikut!
1. Pancasila
adalah ideologi negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila sering disebut
sebagai ideologi nasional. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai ideologi
nasional?
Jawab:
Sebagai
ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan masyarakat untuk membangun
bangsa dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang kehidupan. Pancasila
tidak menentukan secara apriori sistem ekonomi dan politik, tetapi sistem apa
pun yang dipilih harus mampu menyalurkan aspirasi utama tersebut. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi
Nasional untuk memberikan
orientasi ke depan mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi
kehidupan yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan
teknologi, dan pesatnya perkembangan sarana komunikasi membuat dunia makin
kecil dan independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia semakin menguat.
2. Mengapa
Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka?
Jawab:
Pancasila dilihat dari sifat- sifat dasarnya, dapat
dikatakan sebagai ideologi terbuka. Pancasila Sebagai ideologi terbuka memiliki
dimensi- dimensi idealitas, normatif dan realitas. Rumusan- rumusan pancasila
sebagai ideologi terbuka bersifat umum, universal, sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
3. Bagaimana
dimensi realitas yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka?
Jawab:
Dimensi
realitas menjelaskan bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai riil
yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai itu benar-benar telah dijalankan,
diamalkan, dan dihayati sebagai nilai dasar bersama. Dimensi realitas dalam
ideologi Pancasila dapat dilihat dari nilai-nilai dasar Pancasila yang
bersumber dan ada dalam budaya dan pengalaman bangsa termasuk pengalaman dalam
berhubungan dengan bangsa lain.
4. Sebutkan
empat faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila!
Jawab:
Faktor
yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai
berikut :
a. Kenyataan
dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang
secara cepat.
b. Kenyataan
menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan
cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman
sejarah politik kita di masa lampau.
d. Tekad
untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi
dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai
tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.
5. Bagaimana
kepentingan warga negara berdasarkan paham sosialis?
Jawab:
Sosialisme
adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif
yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Ciri utama sosialisme adalah
pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar