Sebagai manusia yang tumbuh menjadi seorang remaja dewasa
adalah proses tersulit. Begitu banyak kenikmatan yang dapat menumbangkan iman.
Hal yang sebenarnya memalukan, kini berubah menjadi hal yang biasa,
naudzubillahimindzalik..Memang indah di dunia, untuk memadu kasih. Apalagi bagi
teenegers, tapi harus disadari bahwa itu dosa. Meski hanya mengaku sebagai adik
kakak, ataupun long distance. Ada sebuah
kisah untuk sahabat..
“seorang ukhti kelas 6 SD yang masih polos sudah mempunyai
prinsip bahwasannya dia harus benar-benar menajuhi yang namanya “pacaran” .
sungguh mulia, bahkan dia bertatap muka dengan akhwat pun tak mau. Menginjak
bangku SMP, mula-mula godaan yang menghadang mampu ia lewati. Suatu hal yang
aneh, ada seorang akhwat yang menyukainyai. Aneh betul, sebab tak tau apa
alasan akhwat menyukai ukhti tsb. Kemungkinan akhwat menyukai HANYA dari fisik. Kenal
pun juga tidak, tapi kata-kata suka terlontar. Akhwat berusaha mengontak ukhti
dengan bermacam cara.
Hampir setahun akhwat terus mengontak ukhti, dan benteng
iman ukhti mulai rapuh. Ukhti tsb mulai menyukai akhwat sampai akhirnya saling
suka. Namun disaat keduanya benaar-benar saling suka, muncul hamba Allah yang
mengaku telah berpacaran dengan akhwat. Bahkan hamba Allah tsb menebar
pengakuannya kepada kakak kelas. Sontak pernyataan itu membuat ukhti sebagai
perusak hubungan orang lain. Ukhti tidak menyangka, teman seperjuangan itu rela
membunuh secara perlahan. Ukhti tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis. Akhirnya ukhti memutuskan untuk menghentikan
kontak dengan akhwat. Namun akhwat bersikukuh untuk tetap mengontak ukhti.
Sebuah kebusukan dari pengakuan hamba Allah tsb terkuak.
Disaat dalam latihan pelantikan organisasi, Hamba Allah mengirim sms kepada ukhti
dengan memakai nomor akhwat. Ia meminta ukhti
menajauhi akhwat. Merasa ada keganjalan, ukhti bertanya kepada sohibnya,
dan ternyata itu adalah ulah Hamba Allah. Akhirnya semua pun tau kebusukan itu.
selanjutnya merupakan babak yang membahagian dan penuh
dengan dosa. Akhwat mengungkapkan kembali “something” dan betapa malangnya
ukhti yang menyetujui “bercinta”. Tidak ada hal yang lebih buruk dari berpengan
tangan. Bertemu pun juga sangat-sangat jarang. Ukhti mengira jikalau dia tidak
bertatap muka, dan bersentuhan kulit, dia tak akan dosa. Namun ternyata salah. Dan kesalahan itu
berlangsung selama 2 tahun.
Disaat liburan akhir semester, ukhti sibuk mencari SMA.
Disaat itu pula pencerahan datang *alhamdulillah*. Seorang kakak hebat
mampu membuka kesadaran ukhti. Apa yang dia tulis sungguh mulia. Ukhti sadar
bahawasannya tindakannya selama bertahun-tahun itu adalah kesalahan besar.
Tanpa ada rasa benci, ukhti mencoba meneruskan pencerahan dari kakak hebat
untuk akhwat. Awalnya akhwat mengelak,
namun akhrinya akhwat menyetujui hubungannya berakhir tepat 2 tahun 2 bulan 21
hari.
Ukhti kembali seperti saat SD, STOP LOVING HIM. Sedang
akhwat ternyata belum terbuka kesadarannya bahwa “PACARAN ADALAH HARAM”. Sebuah
kenyataan yang mengejutkan, orang yang dulu pernah akhwat benci karena
mengganggu hubungannya, kini menjadi “KEKASIHNYA” . Namun tak lama
mereka menyudahi hubungan itu. Beberapa bulan kemudian akhwat menemukan kembali
“KEKASIHNYA”. Akhwat dan kekasihnya adalah teman sekelas. Kemanapun bareng.
Disaat akhwat sakit dan harus opname, kekasihnya datang
menjenguk. Ukhti mengetahui hal itu, dan betapa sedihnya ukhti mengingat masa
lalu yang sebenarnya ia ingin menjenguk disaat akhwat sakit, sampai 2 tahun
tidak tercpai. Melihat kenyataan itu, ukhti amat sedih. Namun kekuatan kakak
hebat yang mampu membuat ukhti sadar, mampu memusnahkan keinginan itu. Ia amat
ingat kata-kata dari kakak hebat “kamu berani membohongi orang tuamu yang udah membesarkan dan merawat dari kecil, tapi kamu khianati hanya karena dia sudah berjuang 1 tahun.
Pacaran itu dosa jariyah”. Kalimat itu paling mengena dipikiran ukhti.
Sahabat, sekilas tersebut semoga bisa menjadikan sahabat
menjadi pribadi yang lebih baik. Mari berkaca diri, Allah Maha Pemaaf, so mohon
ampunlah kepada Allah. Begitu banyak dosa yang telah kita perbuat baik sengaja atau
pun tidak. Salam ukuwah islamiyah J